BAB 1
Pengertian Budaya
Pendapat
para ahli tentang arti kebudayaan :
a.
Edward Taylor (1871)
Mendefinisikan kebudayaan sebagai hal yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kebiasaan, serta kemampuan
– kemampuan lain yang diperbuat oleh manusia sebagai anggota dari masyarakat
pada umumnya
b.
Kroeber (1948)
Kebudayaan adalah keseluruhan realisasi gerak, kebiasaan, tata cara,
gagasan, dan nilai – nilai yang dipelajari dan diwariskan, serta perilaku yang
ditimbulkannya
c.
Ralph Linton
Keseluruh pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan
yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu
d.
Koentjaningrat (1985)
Kebudayaan adalah keseluruhan ide-ide, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
dengan belajar. Kebudyaan terdiri dari 2 aspek yaitu abstrak (non material) dan
konkret (material). Pada definisi koentjaningrat, tampak bahwa kebudayaan
merupakan suatu proses hubungan manusia dengan alam dalam rangka memenuhi kebutuhan
hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. Dalam proses tersebut manusia berusaha
mengatasi permasalahan dan tantangan yang dihadapi
e.
Selo Soemardjan & Soeleman (1964)
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat,
kebudayaan itu sendiri lebih ditekankan kepada pada aspek hasil material dan
kebudayaan
Kesimpulan :
Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian
kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola
pikir manusia. Kebudayaan sendiri diartikan sebagai segala hal yang
berkaitan dengan akal atau pikiran manusia, sehingga dapat menunjuk pada
pola pikir, perilaku serta karya fisik sekelompok manusia
Contoh hasil kebudayaan yang ada di Indonesia:
- Rumah Adat, tarian, lagu, musik, seni gambar, seni patung, pakaian adat, seni suara, seni sastra, makanan, film.
BAB 2
PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN INDIVIDU DALAM PERANAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT
lingkungan sosial yang pertama yang dikenal individu sejak lahir adalah keluarga. ibu, ayah dan anggota keluarga lainnya merupakan lingkungan sosial yang secara langsung berhubungan
dengan individu. sosialisasi yang dialami individu secara intensif
berlangsung dalam keluarga. Pengenalan nilai, norma dan kebisaan untuk
pertama kali diterima dari keluarga. pengaruh sosialisasi dan
enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi pembentukan dan
perkembangan individu.
A. Keluarga
- Keluarga (bahasa Sanskerta: "kulawarga"; "ras" dan "warga" yang berarti "anggota") adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
- Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
- Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
- Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
B. Jenis Keluarga
- keluarga inti
- keluarga konjugal
- Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.
C. Peranan Keluarga
- Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
- Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
- Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
D. Tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
- Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
- Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
- Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
- Sosialisasi antar anggota keluarga.
- Pengaturan jumlah anggota keluarga.
- Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
- Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
- Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
E. Fungsi Keluarga
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:
- Fungsi Pendidikan
- Fungsi Sosialisasi anak
- Fungsi Perlindungan
- Fungsi Perasaan
- Fungsi Agama
- Fungsi Ekonomi
- Fungsi Rekreatif
- Fungsi Biologis
- Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
F. Bentuk Keluarga
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu
berdasarkan lokasi dan berdasarkan pola otoritas, sbb :
1. Berdasarkan lokasi
- Adat utrolokal
- Adat virilokal
- Adat uxurilokal
- Adat bilokal
- Adat neolokal
- Adat avunkulokal
- Adat natalokal
2. Berdasarkan pola otoritas
- Patriarkal
- Matriarkal
- Equalitarian
BAB 3
PERCAMPURAN BUDAYA DI MASYARAKAT INDONESIA
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Dan kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Contoh-contoh dari hasil akulturasi budaya sangat beraneka ragam. Dalam bidang kesenian, arsitektur, agama dan lain-lain.
- Bentuk bangunan Masjid Sunan Kudus
- Candi-candi di Indonesia
- Bangunan rumah di daerah Kota
- Selain dalam bidang arsitektur, akulturasi budaya juga berpengaruh dalam bidang kesenian. Cabang seni rupa yang berkembang adalah seni ukir dan seni lukis
- Kesusastraa
- Perwayangan di daerah jawa dan sekitarnya
- Tari Betawi
- Tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab
- Alat musik Tanjidor selain mendapat pengaruh dari budaya Cina, kesenian Betawi dipengaruhi oleh beragam budaya dari Eropa
- Orkes Gambus
- Wayang Betawi
- Pakaian Adat Betawi
- Tari Kecak
A. Masuknya Budaya Asing
Budaya asing saat ini banyak mewarnai budaya Indonesia, masuknya
budaya asing dinilai sebagai salah satu penyebabnya. Contoh masuknya
budaya asing terjadi pada :
- Cara Berpakaian
- Alat Musik
- Permainan Tradisional
Kemajuan teknologi juga sebagai pendorong hilangnya budaya Indonesia,
contohnya adalah pada saat ini banyak seseorang yang dituntut untuk
dapat bekerja secara cepat dan efisien, maka seseorang akan lebih
memilih teknologi yang lebih maju untuk mendukung pekerjaannya
dibandingkan dengan peralatan tradisional yang labih lambat.
C. Dampaknya bagi masyarakat Indonesia
Masuknya budaya asing di Indonesia juga berdampak pada masyarakat. Berikut dampaknya bagi masyarakat Indonesia:
1. Dampak Positif :
- Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir dan perilaku bangsa2 yg maju
- Adanya kemudahan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan kebudayaan negeri kita sendiri ke luar negeri
- Terjadinya akulturasi budaya yg mungkin bisa menciptakan kebudayaan baru yg unik.
2. Dampak Negatif:
- Dapat menghilangkan kebudayaan asli Indonesia,
- Serta dapat terjadi proses perubahan sosial didaerah yang dapat mengakibatkan permusuhan
- Masuknya budaya asing yg lebih mudah diserap dan ditiru oleh masyarakat baik tua maupun muda
- Adanya globalisasi
- Mudah terpengaruh oleh hal yg berbau barat
- Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar